Selasa, 20 Desember 2011

Desain Jaringan Rantai Pasok

Keputusan desain jaringan rantai pasokan meliputi penugasan peran fasilitas, lokasi pemrosesan (manufacturing), penyimpanan, dan transportasi yang berhubungan dengan fasilitas, dan alokasi kapasitas dan pasar pada masing-masing fasilitas. Keputusan desain jaringan rantai pasokan dikelompokkan menjadi:
  1. Peran fasilitas
  2. Lokasi fasilitas
  3. Alokasi kapasitas
  4. Alokasi pasar dan penawaran
Keputusan desain jaringan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja karena keputusan ini menentukan susunan dari rantai pasokan dan seperangkat hambatan yang menyertainya dalam pemicu rantai pasokan lainnya juga dapat digunakan untuk mengurangi biaya rantai pasokan atau untuk meningkatkan daya merespon. Seluruh keputusan desain jaringan ini berdampak pada masing-masing lainnya dan harus menjadi pertimbangan.
  • Keputusan-keputusan mengenai peran fasilitas itu penting karena keputusan tersebut menentukan kefleksibelan rantai pasokan dalam perubahannya untuk mempertemukan penawaran.
  • Keputusan lokasi fasilitas memiliki dampak jangka panjang dalam kinerja rantai pasokan karena sangatlah mahal dalam menghentikan fasilitas atau memindahkan ke lokasi yang berbeda. Keputusan lokasi yang tepat dapat membantu rantai pasokan untuk lebih merespon agar berbiaya rendah.
  • Keputusan alokasi kapasitas juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja rantai pasokan. Mengingat alokasi kapasitas dapat dirubah dengan lebih mudah dibanding lokasi, keputusan kapasitas cenderung tetap pada beberapa tahun. Mengalokasikan terlalu banyak fasilitas tidak menghasilkan banyak kegunaan, hal ini memyebabkan berbiaya tinggi.
  • Alokasi sumber permintaan dan pasar pada fasilitas juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja rantai pasokan karena berdampak pada total produksi, persediaan, dan biaya transportasi yang terjadi pada rantai pasokan untuk kepuasan permintaan pelanggan. Keputusan ini seharusnya dipertimbangkan sehingga alokasi dapat dirubah seperti keadaan pasar atau perubahan kapasitas pabrik.
Faktor yang mempengaruhi keputusan desain jaringan
Berikut ini merupakan macam-macam faktor yang mempengaruhi keputusan desain jaringan dalam rantai pasokan.

1. Faktor strategik
Sebuah strategi bersaing perusahaan memiliki dampak yang signifikan pada keputusan jaringan desain dalam rantai pasokan. Perusahaan yang berfokus pada cost leadership akan berusaha untuk menemukan atau menciptakan biaya yang paling rendah untuk fasilitas-fasilitas manufakturingnya. Perusahaan yang berfokus pada tingkat kecepatan merespon cenderung untuk menempatkan fasilitas yang tertutup pada pasar dan mungkin memilih lokasi yang berbiaya tinggi jika pilihan tersebut memenuhi perusahaan untuk memberi reaksi secara cepat pada perubahan pasar yang diperlukan. Jaringan rantai pasokan global dapat mendukung tujuan strategik perusahaan dengan peranan fasilitas yang berbeda di tempat yang berbeda pula.

2. Faktor tehnologi
Karakteristik yang terdapat pada tehnologi produksi memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan jaringan desain. Jika tehnologi produksi menampilkan economies of scale yang signifikan, sedikit lokasi yang berkapasitas tinggi akan lebih efektif. Berbeda halnya dengan fasilitas yang berbiaya tetap yang lebih rendah, banyak fasilitas-fasilitas local yang dipersiapkan karena ini akan membantu biaya transportasi yang lebih rendah. Fleksibilitas dalam tehnologi produksi berdampak pad tingkat konsolidasi yang dapat dicapai oleh jaringan.

3. Faktor makroekonomi
Faktor-faktor ini meliputi pajak, bea cukai, tingkat kurs, dan faktor ekonomi lainnya yang tidak ada dalam diri perusahaan tersebut. Faktor ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesuksesan atau kegagalan dari jaringan rantai pasokan.

4. Faktor politik
Stabilitas politik dalam suatu negara merupakan hal yang sangat dipertimbangkan karena memiliki dampak yang signifikan terhadap peranan dalam pilihan lokasi. Perusahaan lebih memilih untuk menempatkan fasilitas pada lokasi atau Negara yang memiliki tingkat stabilitas yang memberikan kejelasan dalam hal aturan-aturan perdagangan dan kepemilikan.

5. Faktor infrastruktur
Keberadaan infrastruktur yang baik merupakan prasyarat yang penting dalam mengalokasikan fasilitas pada area tertentu. Infrastruktur yang jelek akan semakin menambah biaya bisnis.

6. Faktor kompetitif
Perusahaan harus mempertimbangkan strategi, ukuran, dan lokasi pesaing saat merancang jaringan rantai pasokannya. Pembuatan keputusan penting perusahaan adalah saat menetapkan fasilitas perusahaan tersebut agar tidak dapat diakses oleh pesaing atau dengan kata lain jauh dari pesaing.

7. Waktu respon pelanggan dan kehadiran lokal
Perusahaan yang memiliki target pelanggan yang dapat merespon dalam waktu yang cepat harus menempatkan fasilitas yang tertutup bagi pelanggan tersebut. Jika perusahaan mengirimkan produknya kepada pelanggan, itu berarti bahwa transportasi haruslah sedikit dibangun dan tetap meningkatkan waktu respon yang singkat. Pilihan ini berakibat meningkatnya atau bertambahnya biaya transportasi. Lebih lanjut, banyak situasi yang menghendaki fasilitas-fasilitas tersebut bagi para pelanggan.

8. Biaya logistik dan fasilitas
Biaya logistik dan fasilitas yang terjadi dalam rantai pasokan dapat mengalami perubahan seperti jumlah fasilitas, lokasi dan alokasi kapasitas. Perusahaan harus mempertimbangkan, persediaan, transportasi dan biaya fasilitas saat perusahaan tersebut merancang jaringan rantai pasokan. Semakin meningkatnya biaya persediaan dan fasilitas, maka semakin besar pula jumlah fasilitas yang digunakan dalam rantai pasokan. Semakin kecil biaya transportasi, maka jumlah fasilitas semakin besar. Jika jumlah fasilitas bertambah pada suatu titik dimana dalam perjalanan economis of scale hilang, maka biaya transportasi bertambah. Jumlah total logistik adalah seluruh persediaan, transportasi dan biaya fasilitas.

Kerangka dalam keputusan desain jaringan
Keberhasilan dalam merancang jaringan rantai pasokan akan memaksimumkan keuntungan perusahaan saat permintaan kebutuhan pelanggan terpuaskan dan memiliki daya respon. Keputusan desain jaringan dibuat dalam empat tahap:

  1. Menetapkan rancangan atau strategi rantai pasokan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menetapkan rancangan rantai pasokan yang besar. Ini termasuk pula menentukan tahap-tahap dalam rantai pasokan dan tiap-tiap fungsi rantai pasokan yang akan digunakan.
  2. Menetapkan susunan fasilitas regional. Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasi wilayah dimana akan diletakkan, aturan-aturan yang berlaku, dan kapasitasnya.
  3. Memilih seperangkat tempat potensial yang diinginkan. Tujuan dari tahap tiga adalah memilih seperangkat tempat potensial yang diinginkan dalam tiap-tiap wilayah dimana fasilitas tersebut akan diletakkan. Tempat harus dipilih berdasarkan pada analisis yang tersedia dalam infrastuktur untuk mendukung metodologi produksi yang diinginkan.
  4. Pemilihan lokasi. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memilih lokasi yang tepat dan lokasi kapasitas untuk masing-masing fasilitas. Perhatian dibatasi pada tempat potensial yang diinginkan yang telah dipilih pada tahap tiga.
Model lokasi fasilitas dan alokasi kapasitas
Keberhasilan manajer dalam menetapkan fasilitas dan mengalokasikan kapasitas seharusnya dioptimalkan pada sseluruh profitabilitas dari hasil jaringan rantai pasokan saat meningkatkan daya merespon yang tepat pada pelanggan. Manajer harus mempertimbangkan banyak trade-off selama perancangan jaringan. Manajer menggunakan model desain jaringan dalam dua keadaan yang berbeda, yaitu:
  1. Model yang digunakan untuk memutuskan lokasi dimana fasilitas akan didirikan dan kapasitas yang ada pada tiap-tiap fasilitas. Manajer harus membuat keputusan berdasarkan waktu yang akan datang dimana lokasi dan kapasitas tidak dapat dirubah.
  2. Model yang digunakan untuk menentukan permintaan langsung atas ketersediaan fasilitas dan mengidentifikasi jalan sepanjang produk akan dilewatkan. Manajer harus mempertimbangkan keputusannya pada dasar seperti permintaan harga, perubahan kurs dan perubahan bea cukai.

drivers dan metrics dalam manajemen rantai pasok


Dalam memahami bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan dalam kemampuan merespon dan efisiensi, maka harus menguji pemicu dari rantai pasokan yaitu antara lain:

1. Fasilitas (facilities)
Pemicu ini merupakan lokasi fisik aktual dalam jaringan rantai pasokan dimana produk disimpan, diolah, dan dibuat. Dua tipe utama: tempat produksi dan tempat penyimpanan. Perdebatan mengenai peran, lokasi, kapasitas dan fleksibitas dari fasilitas memiliki dampak yang signifikan pada kinerja rantai pasokan.

2. Persediaan
Pemicu ini meliputi seluruh bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dalam rantai pasokan. Mengubah kebijakan persediaan, dapat merubah efisiensi dan kemampuan berekasi perusahaan.

3. Transportasi
Pemicu ini diperlukan untuk memindahkan persediaan dari satu titik ke titik yang lain dalam rantai pasokan. Transportasi dapat berupa berbagai kombinasi cara dan jalur dengan masing-masing karakteristik.

4. Informasi
Pemicu ini terdiri dari data dan analisis mengenai fasilitas, persediaan, transportasi, biaya, harga, dan pelanggan, dalam rantai pasokan. Informasi berkemampuan paling besar dalam kinerja rantai pasokan karena berdampak langsung pada masing-masing pemicu dan juga membantu manajemen dalam meningkatkan kesempatan rantai pasokan sehingga lebih efisien.

5. Sumberdaya
Pemicu ini merupakan pilihan dari siapa/bagian dari aktivitas rantai pasokan yang akan menggunakan seperti produksi, penyimpanan, transportasi, atau manajemen informasi. Dalam tingkat strategik, keputusan ini memutuskan apakah kinerja perusahaan atau fungsi apakah yang di-outsourcing-kan oleh perusahaan. Keputusan yang berkenaan dengan pemicu ini, berdampak pada kemampuan merespon dan keefisienan rantai pasokan perusahaan.

6. Penetapan harga (pricing)
Pemicu ini menentukan seberapa banyak perusahaan akan mengeluarkan harga untuk barang dan jasa yang terdapat pada rantai pasokan. Penetapan harga berdampak pada perilaku pembeli atas barang dan jasa, dengan demikian dapat berdampak pada kinerja rantai pasokan.

Dari tiap-tiap pemicu rantai pasokan tersebut, saling berinteraksi dengan pemicu rantai pasokan yang lain untuk menentukan tingkat kemampuan merespon dan efisiensi perusahaan. Sebagai hasilnya, struktur pemicu ini menentukan jika dan bagaimana dampak pada kinerja rantai pasokan.

Kerangka Penyusunan Pemicu
Untuk meraih kesuksesan, perusahaan harus menyusun dengan baik kombinasi dari tiga logical dan tiga pemicu cross-functional. Untuk tiap-tiap pemicu, manajer rantai pasokan harus melakukan trade-off antara efisiensi dan kemampuan berekasi berdasar pada interaksi dengan pemicu lainnya. Kombinasi ini berdampak pada pemicu kemudian menentukan kemampuan merespon dan keuntungan pada keseluruhan rantai pasokan.

Kebanyakan perusahaaan, memulai dengan strategi bersaing dan kemudian memutuskan apakah strategi rantai pasokan yang akan dipakai. Strategi rantai pasokan ini menentukan bagaimana rantai pasokan seharusnya menjadikan perusahaan menjadi lebih mudah beraksi dan lebih efisien.

Fasilitas
Peranan dalam rantai pasokan, fasilitas merupakan dimanakah letak rantai pasokan. Dengan fasilitas, persediaan dapat dirubah baik dalam proses manufaktur maupun disimpan.
Dalam strategi bersaing, peranan fasilitas merupakan sebuah pemicu kunci kinerja rantai pasokan dari kemampuan merespon dan efisiensi.

Keputusan dalam fasilitas akan membantu perusahaan dalam strategi kesuksesan. Komponen keputusan fasilitas yang harus dianalisis berupa peran, lokasi, kapasitas, dan fasilitas yang berhubungan dengan metriks.

Persediaan
Persediaan dalam rantai pasokan merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran. Peranan dalam rantai pasokan meningkatkan jumlah permintaan yang dapat dipenuhi dengan produk yang siap dan ada pada saat pelanggan membutuhkannya. Peranan lain yang signifikan adalah dalam mengurangi biaya dengan economies of scale yang ada selama produksi dan distribusi.

Persediaan dapat berupa bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan merupakan sumber biaya utama dalam rantai pasokan dan memiliki dampak yang besar dalam kemempuan merespon perusahaan. Sedangkan, peranan persediaan dalam strategi bersaing adalah mendukung strategi kompetitif perusahaan.
Komponen keputusan persediaan yang perlu dianalisis berupa siklus persediaan, safety persediaan, persediaan musiman, tingkat kemampuan prosuksi, dan persediaan yang berhubungan dengan metriks.

Transportasi
Transportasi memindahkan produk antara tempat yang berbeda dalam rantai pasokan. Sama seperti pemicu lainnya, transportasi juga memiliki dampak yang besar bagi kemampuan merespon dan efisiensi perusahaan. Transportasi yang lebih cepat menyebabkan rantai pasokan menjadi lebih cepat merespon namun tidak lebih efisien. Tipe transportasi perusahaan juga dapat mempengaruhi persediaan dan lokasi fasilitas dalam rantai pasokan.

Peranannya dalam strategi bersaing perusahaan adalah menggambarkan keadaan perusahaan mengenai pertimbangan akan kebutuhan target pelanggan. Jika perusahaan menginginkan strategi kompetitif target pelanggan dengan tingkat permintaan yang memiliki respon yang tinggi dan pelanggan juga memiliki kemampuan membayar yang tinggi maka perusahaan seharusnya menggunakan transportasi sebagai pemicu agar rantai pasokan lebih merespon.
Komponen keputusan transportasi yang perlu dianalisis berupa design jaringan transportasi, pilihan cara transportasi, dan transportasi yang berhubungan dengan metriks.

Informasi

Informasi sangat berdampak pada tiap-tiap bagian rantai pasokan. Informasi menyediakan atau melayani hubungan antara berbagai macam bagian dalam rantai pasokan, sehingga dapat berkoordinasi dan memaksimumkan total profitabilitas rantai pasokan. Informasi juga merupakan hal yang penting dalam operasional pada tiap-tiap bagian rantai pasokan.

Peranan informasi dalam strategi bersaing dalam sebuah perusahaan digunakan untuk menjadikan perusahaan tersebut lebih cepat merespon dan lebih efisien. Pertumbuhan yang cepat pada pentingnya tehnologi informasi merupakan bukti adanya dampak informasi yang dapat menumbuhkembangkan perusahaan.
Komponen keputusan informasi yang perlu dianalisis berupa push vs pull, koordinasi dan berbagi informasi, forecasting dan perencanaan menyeluruh, tehnologi yang memungkinkan dan informasi yang berhubungan dengan metriks.

Sumberdaya
Sumberdaya merupakan seperangkat dari proses bisnis yang dibutuhkan dalam pembelian barang dan jasa. Manajer mula-mula harus memutuskan tugas mana yang akan di-outsourcing-kan dan yang akan dilakukan oleh perusahaan sendiri.
Peranannya dalam strategi bersaing sangatlah penting yaitu pada tingkat efisiensi dan kemampuan merespon yang akan diterima oleh rantai pasokan. Dalam beberapa contoh perusahaan meng-outsource untuk merespon 3 bagian apabila terlalu mahal unuk perusahaan dalam mengembangkan kemampuan meresponnya.
Komponen keputusan sumberdaya yang perlu dianalisis berupa in-house or outsource, pemilihan supplier, pengadaan barang, sumberdaya yang berhubungan dengan metriks.

Penetapan Harga (Pricing)
Penetapan harga merupakan proses dimana perusahaan memutuskan seberapa besar membebankan biaya pada pelanggan untuk barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut. Penetapan harga berdampak pada segmen pelanggan yang memilih untuk membeli produk, sama seperti halnya ekspektasi pelanggan. Ini secara langsung berdampak pada rantai pasokan pada tingkat kemampuan merespon sama seperti halnya sifat permintaan dalam rantai pasokan.

Peranan penetapan harga dalam strategi bersaing berupa penetapan target pelanggan. Ini berakibat pada pentingnya perusahaan untuk menyusun rantai pasokan yang dapat mempertemukan dua kebutuhan yang berbeda.
Komponen keputusan penetapan harga yang perlu dianalisis berupa penetapan harga dan economies of scale, everyday low pricing vs high-low pricing, fixed price vs menu pricing, dan penetapan harga yang berhubungan dengan metriks.

Hambatan pencapaian strategic fit
Kunci untuk dapat mencapai strategik fit adalah kemampuan perusahaan untuk menemukan keseimbangan antara kemampuan merespon dan efisiensi yang mempertemukan kebutuhan dari target pelanggan. Keputusan ini seharusnya dialokasikan dalam responsiveness spectrum dimana perusahaan dihadapkan dengan banyak hambatan.

Hambatan tersebut dapat meningkatkan kesulitan perusahaan dalam menciptakan keseimbangan yang ideal, tetapi dilain pihak hambatan-hambatan tersebut dapat meningkatkan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan manajemen rantai pasokan.
Berikut ini hambatan, yang apabila dapat diatasi oleh manajer, dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh profitabilitas maksimum dari rantai pasokan yaitu:
  • Meningkatkan variasi produk
  • Mengurangi siklus hidup produk
  • Peningkatan permintaan pelanggan
  • Pemecahan kepemilikan rantai pasokan
  • Globalisasi
  • Kesulitan pelaksanaan strategi baru
Banyak hambatan, seperti munculnya variasi produk dan pendeknya siklus hidup, dapat menyebabkan bertambahnya kesulitan rantai pasokan dalam mencapai strategi fit. Adanya hambatan-hamabatan dapat menciptakan kesempatan yang besar bagi perusahaan untuk menggunakan manajemen rantai pasokan dalam mendapatkan competitive advantage.
Menggambarkan hambatan utama dalam perusahaan dapat membantu mengatur rantai pasokan secara sukses. Hambatan-hambatan diatas merupakan faktor yang dapat menghambat kinerja rantai pasokan.

MATERIAL MANAGEMENT

Adalah suatu pendekatan yang mencari efisiensi operasi melalui integrasi semua perolehan material, pergerakan dan aktifitas penyimpanan. Potensi adanya keunggulan kompetitif adalah karena terjadi pengurangan biaya, dan peningkatan pelayanan konsumen.

1.    Sistem Distribusi
Dalam hal penyampaian produk terutama barang, kegiatan distribusi menggunakan moda    transportasi diantaranya:

Truk
kelebihan menggunakan truk adalah pada fleksibilitas, sehingga perusahaan yang telah menerapkan konsep JIT (Just In Time) makin menerapkan penggunaan moda transportasi ini untuk urusan distribusi.


Kereta Api
kelebihannya adalah karena moda transportasi ini mempunyai jalan sendiri sehingga waktu atau jadwalnya lebih tepat daripada truk, akan tetapi dengan tumbuhnya konsep JIT, maka kereta api telah dianggap merugikan karena proses produksi dalam ukuran batch kecil mengharuskan pengiriman yang berkala dan dalam jumlah sedikit.
Pesawat Udara
dengan perkembangan pergerakan nasional dan internasional maka moda transportasi ini dapat diandalkan dan cepat. Didukung pula berminculannya perusahaan pengangkutan seperti Fedex, UPS dan Purolator.

Kapal laut
merupakan salah satu sarana transportasi tertua di dunia. Sistem distribusi dengan menggunakan moda transportasi ini penting apabila biaya pengangkutan lebih penting daripada kecepatan.

Pipa
merupakan bentuk transportasi yang penting untuk cairan seperti minyak maupun gas serta bahan kimia lainnya.
   
courier package delivery
merupakan sebuah jasa pengiriman barang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan jasa pengiriman.

2. Alternatif biaya pengiriman
Semakin lama produk ada dalam transit akan semakin banyak uang yang harus diinvestasikan. Tetapi pengiriman yang lebih cepat biasanya lebih mahal daripada pengiriman yang lambat. Oleh Karen aitu perlu dipertimbangkan alternative biaya pengiriman agar tujuan efktifitas dan efisiensi tercapai.

SUPPLY CHAIN ECONOMICS


Pedagang besar maupun eceran membeli semua yang akan dijual, tetapi tidak demikian halnya untuk perusahaan manufaktur, karena banyak input yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan output. Oleh karena itu agar operasional berjalan secara efektif dan efisien maka adakalanya dihadapkan pada keputusan untuk membuat atau membeli serta konsep Outsourcing

1. Keputusan Membuat atau Membeli
Adapun berbagai pertimbangan yang ada dalam keputusan tersebut diantaranya dijabarkan pada tabel berikut:

Pertimbangan-Pertimbangan dalam Keputusan Membuat Atau Membeli
 
2. Outsourcing
Adalah memindahkan aktifitas perusahaan yang dimiliki dalam konsep tradisional kepada supplier eksternal. Outsourcing merupakan tren yang kontinyu yang mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core
competencies yang dimiliki. Dengan outsourcing tidak ada tangible product dan transfer. Perusahaan kontraktor biasanya menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyempurnakan aktifitasnya. Sumber daya ditransfer ke perusahaan pemasok yang meliputi: fasilitas, orang dan peralatan.

Pada saat sekarang, banyak perusahaan melakukan outsourcing berbagai keperluan diantaranya: teknologi informasi, pekerjaan akuntansi, fungsi hokum dan juga produkproduk perakitan. Sebaliknya banyak perusahaan yang bergerak dibidang Teknologi informasi maupun Prosesing data menyediakan outsourcing bagi berbagai jenis perusahaan yang memerlukannya.

PENTINGNYA STRATEGI SCM (Supply Chain Management)

Supply Chain Management berkaitan dengan siklus yang lengkap dari bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke ditribusi sampai kepada konsumen. Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep ini adalah focus pada pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang berkaitan.

1. Supply Chain Management ?
Merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor.


Supply Chain Management antara lain meliputi penetapan:
a. Pengangkutan.
b. pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)
c. supplier
d. distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank
e. Hutang maupun piutang
f. Pergudangan
g. Pemenuhan pesanan
h. Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan.

2. Suplly chain membantu Strategy Bisnis
Bagaimana keputusan mengenai rantai pasokan berdampak pada strategi akan ditunjukkan pada table berikut:
Murah strategi
Respon strategi
Diferensiasi Strategi
Tujuan pemasok
Memenuhi permintaan dengan biaya serendah mungkin
Menanggapi perubahan kebutuhan / permintaan untuk meminjam terjadinya persediaan cepat habis
Riset pasar, bersama-sama mengembangkan produk-produk dan opsi-opsi
Kriteria seleksi utama
Pilih terutama untuk biaya
Pilih terutama untuk kapasitas, kecepatan dan fleksibilitas
Pilih trtm krn ketrampilan pengembangan produk
Karakteristik proses
Utilitas mempertahankan rata-rata tinggi
Penanaman kapasitas modalpada kelebihan dan proses yang fleksibel
Modular proses yang menyebabkan kustomisasi massal
Karakteristik Persediaan
Meminimalkan seluruh rantai pasokan untuk mengurangi biaya
Mengembangkan istem CEPT respon, dengan ketentuan cadangan untuk menjamin pasokan
Persediaan Mmin dalam rantai untuk menghindari produk menjadi usang
Karakteristik Waktu Timbal
Mempersingkat lead time selama tidak ada biaya meningkatkn
Berinvestasi secara agresif untuk lead time produksi mngurangi
Berinvestasi secara agresif untuk mengurangi waktu pengembangan mengarah
Karakteristik desain produk
Memaksimalkan kinerja dan biaya minkn
Mernggunakan mndorong desain produk set-up waktu produksi rendah dan massa
Mengg beda desain modular untuk menunda produk selama MGK tersebut.




Isu global tentang Supply Chain

Pada waktu perusahaan sudah masuk dalam pasar global, maka perluasan rantai pasokan yang dimiliki menjadi suatu tantangan strategis.

Agar supaya rencana strategi tentang manajemen rantai pasokan menjadi
sukses, maka seharusnya:
a. Fleksibel dalam arti cukup reaktif terhadap perubahan yang ada baik dari ketrersediaan komponen, distribusi, jalur pengiriman, aturan impor dan nilai tukar.
b. Dapat menggunakan teknologi mutahir untuk menjadwal dan mengelola pengiriman komponen dan produk akhir.
c. Menetapkan staff yang mempunyai keahlian secara local mengenai cara menyikapi peraturan, perdagangan, pengangkutan, penanganan konsumen dan isu politik.