Kamis, 15 Desember 2011

pemilihan supplier dengan metode AHP

Ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk menentukan supplier yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Metode AHP digunakan dalam model pengadaan berupa tender. Sebelum menjelaskan mengenai AHP lebih lanjut berikut ini adalah gambar alur langkah-langkah umum dalam model pengadaan Tender:
Alur Umum sistem Tender
Pada tahapan yang berwarna merah-lah nantinya akan digunakan AHP. Dalam penggunaan AHP ada beberapa criteria yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk menentukan supplier. Criteria-criteria tersebut seperti yang ditampilkan oleh tabel di bawah ini:
Tabel Kriteria Pemilihan Supplier
Criteri-criteria yang ada dalam tabel diatas hanya beberapa kriteria umum yang biasanya dipakai, perusahaan boleh menambahkan criteria lain yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis.
Setelah menentukan kriteria-kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan, selanjutnya perusahaan melakukan sistem perankingan kriteria.  Untuk lebih mudahnya berikut ini adalah langkah-langkah mudah dalam menentukan/mengurutkan supplier menggunakan metode AHP:
  • Tentukan kriteria pemilihan
  • Tentukan bobot masing-masing kriteria.
  • Identifikasi alternatif (supplier) yang akan dievaluasi.
  • Evaluasi masing-masing alternatif dengan kriteria yang sudah ditentukan.
  • Hitung nilai berbobot masing-masing supplier
  • Urutkan supplier berdasarkan nilai berbobot tersebut.
Perlu diketahui,untuk pemberian bobot sangat tergantung pada tingkat kepentingan masing-masing kriteria yang bisa saja berbeda dalam setiap perusahaan. Pemberian bobot dilakukan oleh para manajer fungsional. Pada AHPpemberian bobot dilakukan dengan sistem perbandingan berpasangan. Tabel dibawah ini menunjukkan kriteria perbandingan berpasangan pada AHP:
untitled.png

Setiap kriteria dibandingkan dengan semua kriteria yang ada. Hasil akhir perbandingan berupa bobot masing-masing kriteria yang didapat dari rata-rata perbandingan dengan semua kriteria.
Jika kriteria yang dimiliki perusahaan memiliki sub-kriteria, maka sub-kriteria yang ada juga dibandingkan dengan sub-kriteria yang lain. Cara-nya sama. Sehingga nantinya akan didapat hasil akhir perbandingan kriteria dan sub-kriteria.
Setelah didapat bobot dari masing-masing kriteria dan sub-kriteria, selanjutnya adalah mengevaluasi supplier dari setiap kriteria. Penilaian/evaluasi dilakukan pada tingkat sub-kriteria menggunakan metode perbandingan berpasangan. Perlu diingat bahwa ketika membandingkan supplier, yang dibandingkan bukan tingkat kepentingannya melainkan tingkat baik tidaknya supplier pada suatu aspek/kriteria tertentu.
Jika telah didapatkan bobot dari masing-masing supplier untuk masing-masing kriteria, selanjutnya adalah mencari nilai aggregat. Nilai aggregat diperoleh dengan mengalikan bobot masing-masing sub-kriteria dengan nilai supplier pada sub-kriteria yang bersangkutan.
Tahap terakhir setelah menemukan nilai aggregat dari masing-masing supplier selanjutnya adalah mengurutkan nilai mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil. Supplier dengan nilai terbesar lah yang menjadi pemenang.

1 komentar:

  1. Olah Data Analytic Hierarchy Process (AHP) Dengan Expert Choice 11
    WhatsApp : +6285227746673
    PIN BB : D04EBECB
    IG : @olahdatasemarang
    Website : http://biro-jasa-spss.blogspot.co.id
    Terdaftar Di Google Map Dengan Nama Olah Data Semarang

    BalasHapus